Blok M Dulu dan Sekarang
Teman-teman yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya tentu kenal atau setidaknya sering mendengar nama daerah yang satu ini ya. Sebuah sudut legendaris di Jakarta Selatan yang cukup ternama di era 80-90 an. Terletak di perpotongan Jalan Melawai dan Jalan Panglima Polim, kawasan Blok M ini dulunya adalah tempat nongkrong atau hangout para anak muda di masanya. Selain itu, tempat ini juga dikenal sebagai pusat perbelanjaan segala ada. Mulai dari barang murah meriah yang ada di pinggiran Melawai Plaza hingga barang bermerk di Pasaraya atau Seibu.
Walau mengalami masa jaya puluhan tahun, pamor Blok M ternyata sempat mengalami penurunan loh. Blok M sepertinya mulai ditinggalkan saat era mall atau pusat-pusat perbelanjaan seperti ITC mulai menjamur di Jakarta. Belum lagi kafe atau tempat makan dan nongkrong yang mulai tersebar di berbagai penjuru kota. Membuat warga Jakarta dan sekitarnya kebingungan karena dibanjiri beragam pilihan yang tersedia.
Blok M Kini Mulai Berubah
Tahun-tahun pun berlalu, saya yang sudah lama tak menjelajah ke daerah ini, awalnya sedikit skeptis dengan penampilan Blok M di masa sekarang. Namun ternyata saya yang kurang update. Blok M kini telah berubah. Ia mulai mengejar ketertinggalannya dan bertumbuh mengikuti perubahan zaman.
Walau pusat perbelanjaan seperti Pasaraya atau Seibu tak lagi ada, tapi beberapa tempat seperti Blok M-Square masih bertahan walau tak terlampau ramai di bagian dalamnya. Beruntung pada sisi luar beberapa toko masih terlihat cukup sibuk melayani pelanggan. Begitu juga dengan tempat-tempat makan di sekeliling bangunan yang juga ramai dikunjungi orang. Mulai dari anak muda hingga karyawan kantoran terlihat berseliweran di sana.
Oiya, selain sebagai tempat makan, area halaman di pinggiran Blok M-Square sepertinya juga sering digunakan untuk acara atau festival makanan loh. Kebetulan saat saya terakhir berkunjung, sebuah event dengan judul Adventure Food Festival sedang digelar di sana.
Deretan Tempat Makan Unik dan Enak di Blok M
Sisi lain yang juga terlihat ramai adalah area di seberang Blok M-Square yang mengarah ke Jalan Panglima Polim. Deratan ruko yang ada nampaknya yang sudah dialihfungsikan menjadi tempat makan atau kafe-kafe mungil estetik. Konsep desain yang diusung para pemilik usaha di sini pun unik dan menarik. Membuat pejalan kaki betah menyusuri jalan-jalan di kawasan ini untuk memilih tempat makan mana yang akan mereka hampiri.
Salah satu contohnya, siapa sangka sebuah ruko dengan ruangan berukuran sekitar 30 meter persegi bisa disulap menjadi kedai ala Jepang yang selalu membuat antrian pengunjung di pintunya. Futago Ya nama tempat makan yang saya temukan di sudut Jalan Sultan Hasanudin Dalam. Menu makanannya yang tak banyak tetapi rata-rata lezat memang menjadi keunggulan tersendiri. Buktinya tempat makan ini terus saja padat didatangi orang yang ingin makan di sana.
Selain Futago, beberapa tempat makan lain di area ini yang cukup sering terdengar dan masuk ke dalam daftar saya adalah:
- Luberger
- Haka Dimsum
- Lawless Burger
- Bakmi Tjo Kin
- Kopi Toko Djawa
Baca Juga: Aneka Kuliner Lezat di Gandaria Tengah
Taman Literasi Martha Tiahahu
Selepas deretan kafe dan tempat-tempat makan asyik di atas, jika kita terus menyusuri Jalan Sultan Hasanudin Dalam, kita pun akan dipertemukan dengan ruang terbuka yang cukup luas. Taman Literasi Martha Tiahahu, sebuah sudut yang disiapkan oleh Pemprov Jakarta sebagai taman yang terintegrasi. Perpustakaan, lahan bermain anak, juga halaman luas yang ditata sedemikian unik untuk disusuri melengkapi taman ini. Selain itu, Taman Literasi juga difasilitasi dengan bangunan dua lantai berbentuk lingkaran. Pada lantai dasar, selain perpustakaan umum, saya melihat deretan kafe dan resto ikut meramaikan suasana di sana.
M Bloc Space
Masih di Jalan Panglima Polim, tepat sejajar dan bersebelahan dengan Taman Literasi, ada sebuah area lain yang juga berisikan jajaran kafe dan tempat makan kekinian lainnya. Di sini teman-teman bisa bertemu dengan beberapa tenant seperti:
- Tokyo Skipjack
- Chickro
- Suwe ora Jamu
- Kaminari Boy
Selain makan, pengunjung bisa menikmati suasana berbeda yang disajikan oleh M Bloc sambil berfoto atau sekadar berbincang dengan teman dan saudara. Cek di sini ya untuk mengetahui lebih banyak tentang M Bloc Space.
Plaza yang Terintegrasi dengan MRT Jakarta
Di sisi seberang Taman Literasi, masih di Jalan Panglima Polim, teman-teman akan melihat sebuah pusat perbelanjaan lain yang disebut Blok M-Plaza. Menurut cerita orang-orang, Blok M-Plaza pun kini ikut naik popularitasnya akibat terhubung dengan stasiun MRT. Sayangnya saya belum sempat berkunjung dan melihat jelas seperti apa kondisinya sekarang. Yang jelas, dari Taman Literasi, teman-teman cukup menyeberangi Jalan Panglima Polim untuk mengakses Blok M-Plaza.
Beradaptasi untuk Terus Eksis
Walau secara tata ruang Blok M tidak banyak berubah. Namun wajah Blok M kini mulai disegarkan dan dimeriahkan oleh kehadiran para pengusaha UMKM muda yang membawa konsep-konsep baru. Untuk tetap eksis atau hadir dalam lingkungan, memang kuncinya adalah terus beradaptasi.
Dengan ikut berubah sesuai zaman, maka kita akan tetap bisa terkoneksi dengan keadaan yang ada sekarang. Good work untuk siapa pun yang berhasil mengusahakan, mengembangkan Blok M menjadi sebuah tempat hiburan yang tetap relevan di zaman sekarang. Saya pun menjadi tertarik untuk bolak-balik mengeksplorasi kawasan ini kembali.
Blok M dulu ramai seperti Tanah Abang, pas covid saya ke sana, sepi banget. Semoga sekarang udah gak covid ramai lagi, kasiha n juga para pedagang kalau sepi
Betul Kak. Waktu Covid pasti sepi sekali ya. Tapi sekarang mulai banyak kafe-kafe dan tempat makan unik dan enak-enak yang menjamur di sekitarnya. Jadi mulai terlihat ramai lagi sekarang.
Sampai sekarang saya masih penasaran sama blok M. Beberapa kali ke jakarta blum pernah ke Jakarta. Pernah dengar kawan cerita makan gultik di Blok M.
Wah iya Kak. Gultik Blok M ini terkenal jadi favorit banyak orang memang, lokasinya lebih dekat ke arah Blok M Plaza.
wah banyak perubahan ya di blok M, MRT pun sudah terhubung sehingga memudahkan sebagai alternatif transportasi pengunjung
Betul Mbak. Dengan adanya MRT sungguh memudahkan orang untuk berkunjung ke sini ya.
Waktu masih sekolah saya sering ke Blok M. Ada saudara yg kerja di Seibu. Sayang banget sekarang udah ga ada kan ya
Tapi banyaknya bermunculan pembangunan kekinian yg diadakan pemerintah yakin Blok M bakalan makin ramai
Walau entah kalau sudah pada pindah ke IKN nanti
Iya Teh, sayangnya sudah lama tutup Seibu dan Pasaraya.
Dengan bermunculannya kafe-kafe dan tempat makan baru ini sepertinya Blok M mulai naik daun lagi sih.
8 tahun tinggal di Tangerang dan sering bolak-balik Jakarta, tapi belum kesampaian mampir blok M. Tapi temen-temenku kalau cerita sering abis dari blok M, penasaran sih. Pas baca ini jadi ada gambaran perkembangan blok M. Kalau konsepnya ngikutin jaman, pasti akan terus ramai dan nyaman deh untuk dikunjungii 🙂
Mudah-mudahan nanti ada kesempatan mampir ke sini ya Kak. Seru sekarang, banyak tempat-tempat estetiknya.
iya aku juga ada baca kemarin sekarang blok M rame lagi karena terintegrasi sama MRT. aku sendiri belum pernah sih ke blok M padahal akhir tahun lalu aku ke Jakarta
Yuk, kapan-kapan mampir Mbak..
Meskipun tata ruang tidak berubah ini menjadi nilai lebih ya, karena ada semacam history yang masih bertahan, ini bagus. Jadi ada perpaduan budaya lama dan baru
Setuju Kak.. Perpaduan bangunan lama dan baru menjadikan kawasan Blok M memorable tapi tetap up to date..
Nice sharing kak!!!
Dulu Blok M terkenal sebagai pusat perbelanjaan, kini Blok M bertransformasi menjadi surga kuliner dan tempat nongkrong kekinian. Berbagai kafe dan restoran unik, taman literasi, dan M Bloc Space menjadi daya tarik baru. Cocok untuk anak muda yang ingin hangout dan mencari tempat makan Instagramable.
Thank you Kak.
Iya, Blok M sekarang semakin instagrammable ya..
Walau secara proses perubahannya aku kurang mengetahui ya, bagaimana perubahan masa lalunya ke masa kini.. Tapi pas baca artikel ini ternyata blok M sudah semakin maju dengan terintegritas MRT , makin banyak pedagang UMKM yg dtg, tentunya jadi penyegaran di Blok M agar perekonomiannya lbih majuu..
Benar Kak. Bagusnya sekarang semakin banyak UMKM yang berkembang, sehingga Blok M pun mulai bangkit lagi.
keren sih, jadinya bangunan ini tetap bermanfaat dan tak lekang oleh waktu meski perubahan jaman pun masih tetap relevan untuk dikunjungi meski bukan seperti masa dahulu
Setuju Kak.. Bagusnya memang bangunan lama yang masih bisa digunakan tetap dipertahankan.
Eh blok M square jadi makin asik nih buat nyari kulinernya.
Kalau taman literasi, udah datang daku kak, seru di sana ya
Iya Kak.. Seru sekarang kulineran di sekitar Blok M square ini.
Seiring berjalannya waktu semua akan berubah….terlepas siapa yang mengelola pastinya bertujuan yang terbaik dan memudahkan masyarakat sekitar
berkembang terus ya… jadi lebih banyak cafe-cafe unik untuk dicoba