Setelah cukup sering mendengar sebuah nama kawasan di Utara Jakarta ini melalui berita dan media sosial, akhirnya kami menyempatkan diri untuk mampir sejenak ke sana. Perjalanan menuju Pantai Indah Kapuk 2, alias PIK 2, memang cukup memakan waktu dari tempat tinggal kami. Kurang lebih 90 menit waktu yang dibutuhkan dari area Jakarta Timur menuju PIK 2 melalui jalur tol yang cukup padat di akhir pekan.

Kawasan PIK 2 sendiri membentang cukup luas sebagai kawasan terintegrasi yang memiliki fasilitas pendukung yang cukup lengkap. Beberapa di antaranya: hunian warga, kawasan perkantoran, rumah sakit, hingga tempat-tempat hiburan dan belanja. Jika teman-teman menganggap PIK 2 masih masuk dalam kota Jakarta, atau sama seperti PIK 1, ternyata hal ini kurang tepat ya. Dari beberapa referensi yang saya baca, walau sama-sama berada di Utara Jakarta, PIK 2 ternyata masuk ke dalam wilayah Tangerang, Banten.

Dan mengingat luasnya kawasan ini, seperti biasa, sebelum berangkat saya pun menyempatkan diri untuk berburu referensi dari media sosial. Tujuannya tak lain untuk mencari info tempat menarik apa saja yang bisa dikunjungi di sana agar menghemat waktu.

Pada akhirnya muncul dua nama tempat makan dan bersantai yang berada tepat di tepi pantai, Aloha dan Land’s End. Kebetulan keduanya berada dalam satu deret di Pantai Pasir Putih PIK 2. Hanya saja mereka dioperasikan oleh pengelola yang berbeda.

Aloha atau Land’s End?

Awalnya saya sempat terpikir untuk mengajak pak suami dan anak-anak untuk parkir di salah satu tempat, Aloha atau Land’s End, lalu menyusuri kedua tempat tersebut dari ujung ke ujung. Namun ternyata kedua tempat tersebut benar-benar terpisah pengelolaannya.

Walau hanya sempat melangkahkan kaki ke halaman parkir Land’s End, namun saya bisa sedikit menyimpulkan bahwa Land’s End terkesan lebih ekslusif. Di dalamnya terdapat resto-resto unik seperti Amalfi, Noesaka, dan beberapa lainnya yang sudah cukup tak asing seperti Milky Way dan Butterman. Dari hasil penelusuran di Instagram resmi Land’s End, di sana juga terdapat Beach Bar seperti Lucy by the Beach dan deretan tenant fashion seperti 3mongkis Island, Kukai, Callie, dan lainnya. Land’s End juga memiliki bangunan ikonik berupa replika mercusuar berwarna biru putih yang cantik dan unik jika masuk dalam foto. Teman-teman bisa mengintip ke laman Instagram Land’s End untuk mendapatkan info lainnya ya.

Setelah menimbang-nimbang, kali ini kami akhirnya memutuskan untuk mengunjungi Aloha saja. Kesan yang saya dapatkan, Aloha terlihat lebih ramah keluarga dengan adanya beragam tenant F&B (Food & Beverages) yang cukup familiar di telinga kami. Beberapa di antaranya adalah Truffle Belly, DCrepes, Monsiour Spoon, Shake Shake in a Tub, dan lainnya. Ada juga beberapa booth makanan lokal seperti bakwan malang, aneka nasi, sosis bakar, dan lainnya yang ikut memeriahkan suasana siang itu.

Tidak ada entrance fee (biaya masuk) ya untuk datang ke Aloha. Teman-teman hanya akan diminta untuk follow akun instagram mereka kok.

Bermain Pasir di Aloha, Apakah Bisa?

Di Aloha, pengunjung tidak diperkenankan untuk masuk ke area pantainya yang dibatasi oleh pagar-pagar kayu. Mungkin untuk menjaga kebersihan dan ketertiban. Beruntung saya sebelumnya sudah menginfokan pada anak-anak bahwa kemungkinan besar mereka tidak akan bisa bermain air di pantai. Namun tentu ekspektasi mereka untuk bisa bermain pasir masih tetap ada.

Dan hari itu kami cukup beruntung, karena saat tiba di sana nyatanya kami menemukan satu tempat makan outdoor dengan halaman pasir di bagian tengahnya. Berhubung di lokasi belum terlalu padat dengan pengunjung, akhirnya anak-anak pun bisa mengeksplorasi dengan bermain pasir di sana.

Baca Juga: 5 Pantai Cantik di Selatan Yogyakarta

Namun sayang, saat menuju sore, area tersebut kemudian ditutup oleh pengelola. Infonya akan ada acara lain yang berlangsung disana sehingga tempat perlu dikosongkan. Walau begitu, anak-anak cukup happy sih karena mereka sudah berkesempatan gali menggali dan mengeksplorasi halaman pasir tersebut. Kurang lebih penampakan area bermain pasir yang kami temui adalah seperti di bawah.

Fasilitas Lain yang Tersedia

Fasilitas umum lain yang bisa ditemukan di Aloha adalah musholla, spot-spot foto cantik, lahan parkir yang cukup luas, dan tentunya toilet. Hanya mungkin untuk area musholla akan terasa lebih nyaman jika dibuat lebih luas. Karena ketika berkunjung, kami harus antri cukup panjang untuk sholat akibat ramainya orang yang datang. Hanya untuk kebersihan dan kenyamanan, menurut saya Aloha cukup asyik.

Membuat saya menarik kesimpulan bahwa keberadaan Aloha di PIK 2 cukup menarik bagi warga Jabodetabek dan sekitarnya. Terutama bagi mereka yang mencari suasana baru untuk berkumpul bersama keluarga atau teman di waktu luang atau akhir pekan.