Uma Oma, Blok M (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Wisata Kuliner

Oma Uma Blok M: Kafe Vintage dengan Makanan Enak

Kafe satu ini sebenarnya sudah cukup sering masuk ke dalam ulasan banyak orang. Baik para influencer hingga orang-orang di sekitar saya. Saya sendiri jujur sudah beberapa kali menyempatkan diri mampir dan makan di tempat ini. Salah satu alasannya adalah masakan di sini memang cocok di lidah. Kafenya pun nyaman dan memang worth it!

Selain itu, alasa lain yang juga menarik tentang kenapa kafe satu ini cukup terkenal di media sosial adalah karena sebuah keunikannya. Apa itu? Yup, beberapa waiters alias pelayan kafenya adalah oma-oma atau orang yang sudah cukup lanjut usia. Keren memang. Kafe yang umumnya memperkerjakan para anak muda yang energik, Uma Oma justru memberi kesempatan pada para oma untuk bisa bekerja di sana.

Uma Oma: Peluang bagi Para Orang Tua untuk Tetap Berdaya

Pada dasarnya semua orang selalu ingin berguna atau bermanfaat selama hidupnya. Salah satu fitrah manusia menurut saya adalah bekerja dan berkarya. Jarang ada orang yang bisa bahagia hidup tanpa berkegiatan atau memiliki rutinitas. Sayangnya di masa sekarang, kebanyakan pekerjaan yang ada terkesan eksklusif. Lapangan kerja tersedia hanya bagi kaum muda yang masih berusia produktif. Setidaknya dengan umur di bawah 60 tahun.

Hal-hal semacam ini akhirnya menjadi kendala bagi para orangtua yang tetap ingin bermanfaat atau hidup tanpa bergantung pada anak atau kerabat. Dan jangan salah, sebenarnya banyak orangtua yang berusia lanjut masih memiliki fisik yang mampu untuk bekerja ya, walau memang tak segesit dahulu. Contohnya para oma yang ada di Uma Oma ini. Mereka selalu terlihat begitu semangat melayani para tamu yang datang.

Apresiasi yang besar untuk pemilik kafe Uma Oma. Karena mereka bisa membuka peluang baru bagi para orangtua di luar sana.

Uma Oma, Blok M (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Uma Oma, Blok M (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Uma Oma: Kafe Kekinian Senyaman di Rumah

Saat memasuki Uma Oma, pengunjung sudah akan merasakan sambutan hangat para oma yang ada di sana. Seorang oma akan menyapa dan mempersilakan pengunjung untuk langsung menuju depan kasir. Di sana pengunjung dapat memilih dan memesan makanan juga minuman dari menu yang terpampang di dinding maupun pada buku menu.

Desain bangunan kafe satu ini nampaknya tidak banyak yang diubah. Masih mengandalkan bentuk asli ruko-ruko lama di Blok M. Memadukan desain bergaya industrialis dengan sentuhan ornamen-ornamen vintage. Teman-teman bisa melihat rantang-rantang makanan zaman dahulu yang digantung di plafon, deretan hiasan piring yang menempel di tembok, hingga karpet-karpet bermotif di lantainya. Walau begitu, hiasan-hiasan dan infrastruktur bangunan seperti tangga besi, alat-alat dapur yang modern, juga lampu-lampu gantung yang menjuntai panjang tetap memberikan kesan bahwa tempat nongkrong satu ini masih memiliki vibes kekinian.

Uma Oma: Desain industrialis yang berpadu dengan vintage (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Desain industrialis yang berpadu dengan vintage (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Kafe Uma Oma sendiri terdiri dari tiga lantai. Lantai satu dan dua adalah area bebas rokok, sedang lantai paling atas sepertinya memang diperuntukkan bagi orang yang ingin merokok. Begitu juga dengan toilet yang lokasinya hanya ada di lantai atas.

Oh iya, untuk menuju ke lantai dua dan tiga, teman-teman akan melewati tangga besi berwarna yang sedikit curam ya. Sehingga jika berniat mengajak orangtua atau anak-anak, sebaiknya tetap berhati-hati saat melangkah atau menaikinya.

Menu Makanan dan Minuman Tradisional yang Pas di Lidah

Masakan yang disajikan di Uma Oma ini menurut saya cukup enak-enak. Aneka menu tradisional baik makanan maupu minuman disajikan di sini. Sebut saja Nasi Cumi Hitam Oma, Empal Gentong, Nasi Pedas Bali, Nasi Lidah, hingga Nasi Lengko Cirebon tersedia di sini. Tak lupa mereka juga menyediakan aneka sambal yang bisa dipesan terpisah jika teman-teman memang pencinta pedas. Di antaranya Sambal Matah, Sambal Cobek, dan Sambal Bawang. Dengan konsep open kitchen atau dapur terbuka, pengunjung dapat melihat bagaimana para staff Uma Oma mempersiapkan pesanannya.

Beberapa masakan di Uma Oma: Nasi Pedas Bali dan Nasi Lengko Cirebon.
Beberapa masakan di Uma Oma: Nasi Pedas Bali dan Nasi Lengko Cirebon. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Untuk minuman, penyuka kopi dapat mencoba Kopi Susu Kesayangan atau Kopi Kesayangan Oma. Selain itu, Uma Oma juga menyediakan aneka minuman tradisional seperti Wedang Uwuh, Susu Coklat Lokal, dan Susu Jahe.

Aneka makanan dan minuman di sini dibanderol mulai dari harga 20 ribu untuk minuman hingga 50 ribu untuk aneka makanan beratnya. Menurut saya harga yang ditawarkan cukup sebanding mengingat porsi sajiannya pun cukup mengenyangkan perut di kala makan siang atau malam.

Susu Jahe dan Kopi Kesayangan Oma di Uma Oma (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Susu Jahe dan Kopi Kesayangan Oma di Uma Oma (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Kafe Uma Oma: Salah Satu Tempat Makan Siang Favorit di Blok M

Dengan segala keunikannya, Uma Oma sepertinya memang menjadi pilihan banyak orang saat pergi ke Blok M. Terutama bagi orang-orang yang ingin sedikit bernostalgia maka dengan piring bergambar ayam jago, minum di gelas kaleng, dan bersantai di rumah bergaya lama. Tak heran jika teman-teman berkunjung di waktu-waktu makan, kafe ini selalu dipadati pengunjung.

Tertarik berkunjung ke Uma Oma?

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Makan Enak di Blok M (part 2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *