Melbourne City View (Photo: JamesteohArt)
Menjelajah Bumi

Serene Melbourne (part 2)

Beberapa waktu lalu seorang teman mengabarkan bahwa ia akan pergi ke Melbourne bersama putranya untuk berlibur. Dan pikiran saya pun langsung kembali mengenang masa hampir 20 tahun silam. Yes, bisa ditebak ya berapa usia saya kurang lebih saat ini hehehe. Tahun 2000an awal adalah waktu di mana saya menyelesaikan program sarjana saya di sebuah kampus di sana. Walau belum berkesempatan untuk kembali lagi ke Melbourne sejak saat itu, tapi dari cerita teman lama atau suami yang beberapa waktu lalu sempat singgah di sana ternyata cukup mengobati rasa rindu ini ya.

Baca Juga: Serene Melbourne (part 1)

Melbourne: Kota Multikultural yang Nyaman

Melbourne, yang merupakan ibukota dari negara bagian Victoria di Australia, kerap dikenal sebagai salah satu kota multikultural. Kenapa? Karena kota ini dihuni oleh banyak ras dunia. Mulai dari bangsa Australia itu sendiri yang merupakan keturunan dari pendahulunya bangsa Inggris atau Western; para imigran dari Italia, Yunani (Greeks), China, India, Vietnam, dan negara-negara Timur Tengah seperti Lebanon dan lainnya.

Flinders Station, Melbourne (Photo: Tourism Australia)
Melbourne Street dan Flinders Station (Photo: Tourism Australia)

Meskipun konflik antar etnis kadang masih terjadi, komunitas dan pemerintahan setempat cukup bisa diandalkan untuk bekerja sama dan menjadikan Melbourne sebagai kota yang harmonis. Inilah salah satu alasan Melbourne menjadi tujuan bagi banyak imigran.

Tahun 2023 saja, jumlah penduduk Melbourne telah mencapai lebih dari 5 juta jiwa. Namun dengan wilayah yang terbilang luas, kota ini tetap nyaman untuk ditinggali. Lokasinya yang berada di Selatan Australia dan berbatasan dengan Selat Bass yang memisahkan Melbourne dengan Pulau Tasmania, membuat Melbourne juga ramai dikunjungi.

4 Musim ala Melbourne

Melbourne and Yarra River
Yarra River di Melbourne (Photo: Tourism Australia)

Walau Australia sendiri masih terbilang dekat dengan Indonesia, kota Melbourne sendiri masuk ke dalam kategori kota sub-tropis dengan 4 musim. Di kala musim panas, suhu tertinggi bisa melewati angka 450 saat akhir tahun dan suhu terendah bisa mencapai 00 bahkan di bawahnya di sekitar pertengahan tahun. Karena letaknya yang jauh di Tenggara, Australia memang berbeda dengan negara-negara Barat seperti Amerika, Inggris, dan lainnya. Saat negara-negara Barat musim dingin, maka Australia akan mengalami musim panas. Pun sebaliknya, saat Australia ada di musim dingin, maka negara-negara Barat sedang melalui musim panas.

Sebagai tambahan, jika teman-teman berada di kota ini pada pertengahan tahun, sempatkan untuk pergi ke daerah pegunungan Mount Buller yang berjarak kurang lebih 3 jam dari pusat kota ya. Di sana teman-teman bisa bermain salju, bermain ski, atau snowboarding. Seru, bukan?

Destinasi Pelajar dari Asia Pasifik

Melbourne di Waktu Malam (Photo: Tourism Australia)

Melbourne bisa disebut sebagai salah satu kota besar di Australia. Tetapi jangan heran jika nyatanya pada hari biasa area pertokoan di CBD (Central Business District) sudah sepi mulai pukul 6-7 malam. Yang tersisa biasanya hanya supermarket, cafe, resto, dan bar. Inilah kenapa Melbourne di pusat kota terlihat lebih tenang, tak sehingar bingar kota-kota besar lainnya.

Selain dikenal sebagai pusat seni dan budaya, Melbourne juga sering disebut-sebut sebagai kota pelajar. Alasannya tentu karena banyaknya kampus-kampus berkualitas di sini. Sebut saja The University of Melbourne, Monash, RMIT, LaTrobe, Victoria, dan masih banyak lagi. The University of Melbourne sendiri saat ini masuk ke dalam peringkat 20 besar universitas terbaik di dunia berdasarkan QS World University Ranking.

Beragam Kuliner untuk Dicoba

Dengan keberagaman yang ada, sudah bisa dipastikan bahwa hal ini juga menular ke jenis makanan atau masakan yang ada di Melbourne. Wisatawan asing bisa mencicipi banyak sekali jenis kuliner di sini. Sebut saja masakan-masakan tradisional seperti aneka pasta dari Italia, dessert ala Lebanon, masakan Cina yang gurih, dan tentunya makanan bergaya western itu sendiri, seperti sandwich, burger, fish and chip, dan lainnya.

Ilustrasi seafood (Photo: minipukkik – pixabay)

Oh iya, dengan bagian Selatannya yang menghadap laut, seafood di Melbourne cukup populer ya. Wisatawan bisa mencoba untuk berburu ikan, kerang-kerangan, lobster, udang, oyster yang segar langsung dari laut. Di pinggiran kota juga banyak Resto dan Bar yang spesifik menjual beragam seafood lezat ini.

Tempat Wisata yang Terjangkau di Kota Melbourne

Pergi ke negara dengan nilai tukar yang jauh berbeda tentu cukup menguras kantong ya. Untuk itu, saat pergi ke Melbourne, pastikan untuk mampir ke beberapa lokasi wisata atau tempat hiburan yang cantik, seru, tapi murah meriah ala Melbourne ini.

1. Royal Botanic Garden

Sesuai namanya, Royal Botanic Garden adalah taman kota yang besar dan luas terletak di dekat pusat kota Melbourne. Pengunjung bisa menikmati cantiknya pemandangan yang dipenuhi pepohonan dan rumput hijau. Di bagian tengah juga terdapat danau kecil beserta angsa, burung, dan hewan lain yang berkumpul di sekitarnya.

Botanical Garden, Melbourne
Royal Botanic Garden, Melbourne (Photo: Dokumentasi Pribadi)

2. Queen Victoria Market

Pasar tradisional satu ini biasanya selalu direferensikan pada wisatawan asing yang ingin mencicipi aneka macam buah tangan lokal. Mulai dari buah-buahan, pakaian, kerajinan tangan, dan sebagainya. Terletak di Elizabeth Street, Queen Victoria Market cukup luas untuk dijelajahi. Tempatnya sendiri berupa bangunan dengan atap cukup tinggi dan sebagian sisi yang semi terbuka untuk memperlancar aliran udara.

3. State Library of Victoria

Perpustakaan kota yang cukup legendaris ini menurut saya juga menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Bentuknya yang luas, megah, dengan desain artistik cukup menarik untuk diabadikan ke dalam kamera. Biasanya, banyak pelajar yang senang menghabiskan waktu di sini kala musim ujian tiba atau untuk sekadar mencari bahan-bahan referensi studi mereka. Saat siang hari, di halaman yang penuh dengan rerumputan hijau, biasanya akan banyak pelajar atau pekerja yang sekadar makan siang atau menghabiskan waktu.

4. Federation Square

Tempat ini seringkali dijadikan tempat bagi berbagai acara seni dan kebudayaan kota. Lokasinya sendiri dekat dengan Flinders Station, atau stasiun kereta besar di Melbourne. Sebelum berkunjung, sebaiknya carilah info terlebih dahulu untuk mengetahui apakah ada event atau acara yang sedang berlangsung di sana.

Salah satu sudut di Federation Square (Photo: Dokumentasi Pribadi)

5. St. Kilda Beach

Bagi wisatawan yang ingin melihat Melbourne yang berbatasan dengan laut, St Kilda Beach adalah salah satu tempatnya. Di area ini, pengunjung bisa menikmati laut sambil makan di kafe-kafe pinggiran, berjalan kaki di tepian, hingga melakukan olahraga air. Tak lupa mengamati deretan kapal yang sedang terparkir di dock.

St kilda Beach (Photo: Tourism Australia)

Kenangan di Melbourne

Melbourne memang nyaman sekali untuk ditinggali. Udara yang bersih, taman-taman kota yang hijau dan cantik, transportasi yang nyaman dan terintegrasi membuat kota ini selalu dalam kenangan. Saya sendiri cukup bahagia karena sempat merasakan nikmatnya wara-wiri ke berbagai sudut kota cukup dengan berjalan kaki. Udara yang bersih dan sejuk menjadi teman sehari-hari. Jika ingin pergi ke pinggiran kota atau suburban untuk pengalaman yang lebih jauh, maka saya bisa menggunakan transportasi seperti tram dan kereta api yang juga tertib dan relatif aman.

Beberapa momen seperti Moomba Festival, menyaksikan pertandingan football, barbeque di pinggir sungai Yarra juga sempat saya rasakan. Ah, Melbourne memang selalu indah untuk dikenang.

RMIT - City Campus
RMIT City Campus 20 tahun lalu (Photo: Dokumentasi Pribdai)

26 thoughts on “Serene Melbourne (part 2)

  1. Royal Botanic Gardennya ini yang bikin aku penasaran sih daridulu hehe, beberapa kali lihat postingan temen2 kesini rasanya kek bagus banget hihi, semoga bisa kesana oneday >.<

  2. Masya Allah…pernah tinggal di Melbourne Mbak…cantik sekali ya kotanya. Pasti rindu sekali secara pernah tinggal di sana.
    Saya pernah ikut kuliah suami ke New Orleans, Amerika..rasanya pengin satu saat berkunjung ke sana lagi
    Terima kasih infonya…belum kesampaian ke Aussie saya. Semoga suatu saat bisa ke Melbourne juga.

  3. mnbak.. awal 2000an itu usiaku masih anak ingusin berseragam merahputih hehehe. Masya Allah ya dibeir kesempatn bisa mengunjungi salah satu benua di dunia yang terkenal dengan pendidikan psikologinya lho .. banyak dosen ku yang lulusan sana. Semoga bisa menapakkan kaki ke benua Australia juga.aamiin

    1. Aamiin..
      Hihihi, iya Mbak, agak unik memang Australia itu, karena warga negara asing cukup banyak, jadi integrasi budayanya pun cukup merata.
      Dan aku justru baru tahu dari Mbak kalau pendidikan psikologinya terkenal ya ternyata.

  4. semoga ka Shal bisa reunian sama temen-temen seperjuangan di Melbourne dulu yaa..
    Seneng kalo mengenang kejadian silam dan Kota Melbourne masa kini tetap indah dengan wisatanya dan musimnya yang mengundang wisatawan untuk menjelajahi ibukota rubah ini.

  5. melbourne termasuk salah satu kota favorit orang indonesia buat kuliah ya kayaknya terutama di tahun 2000-an soalnya kayaknya banyak gitu publik figur yang kuliahnya di australia

  6. Melbourne memang bikin kangen ya! Gambaran suasana kotanya bikin kita serasa ikut ngerasain udara bersih dan sejuknya. Keindahan taman kota, nyaman dan rapinya transportasi yang terintegrasi, pasti bikin kegiatan jalan-jalan santai jadi momen spesial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *