7 Cara Mencegah Anak Bosan di Perjalanan Jauh
Pergi ke luar kota atau traveling yang jauh dari tempat tinggal biasanya jadi kegiatan yang menyenangkan bagi kita ya. Karena selain refreshing, traveling selalu membawa pengalaman baru, bukan? Tapi bagaimana dengan anak-anak? Apakah mereka selalu ikut senang dalam kegiatan satu ini? Berada di tempat terbatas, seperti di dalam mobil dan pesawat, harus duduk lama dan minim bergerak, belum lagi kendala seperti toilet yang kurang nyaman, dan lainnya. Semua bisa saja menjadi pemicu rasa jenuh atau tak nyaman kan? Lalu adakah cara mencegah anak bosan di perjalanan jauh?
Nah, kita sebagai orang tua jangan panik dulu ya. Persiapkan diri dengan baik jauh sebelum bepergian yuk. Karena dengan planning atau perencanaan yang baik, maka kegiatan pun bisa lebih tertata dan berjalan dengan damai dan tenang hehehe.
Oleh karena itu, walau bukan sebagai ahli, kali ini saya coba berbagi beberapa hal yang bisa dilakukan sebelum bepergian jauh bersama anak ya.
1. Persiapan yang Matang
Bagi anak usia SD ke atas, yang sudah mulai bisa ikut dalam kegiatan planning atau perencanaan, maka sebisa mungkin kita libatkan mereka dalam persiapan yuk. Ketika mudik kemarin contohnya, saya pun meminta anak-anak untuk menyiapkan aneka perlengkapan kebahagiaan atau yang berkaitan dengan hobi mereka sendiri.
Beberapa di antaranya, pakaian pilihan mereka, mainan, buku, alat gambar, dan barang lainnya yang ingin dibawa. Mereka lalu saya arahkan untuk memasukkan semua perlengkapan tersebut ke dalam tas ransel masing-masing. Sesekali mereka akan meminta pendapat saya apakah ini boleh diangkut atau sebaiknya ditinggal dan hal semacam itu. Dengan begini, maka setidaknya kita bisa meminimalisir datangnya mood kurang baik. Atau munculnya alasan-alasan untuk mengeluh, seperti “Bunda sih gak bawain aku ini..” atau “Bunda lupa ya bawa buku aku”.
Untuk anak balita atau bayi, maka teman-teman bisa menyesuaikan sesuai keinginan ya. Beberapa barang yang bisa dilengkapi contohnya: teether, buku, snack bayi, soft toys atau buku bacaan, dan lain-lainnya.
2. Susun Barang dengan Baik dan Jangan Terlalu Penuh
Hal ini berlaku terutama untuk perjalanan darat menggunakan kendaraan pribadi. Susun semua barang dengan baik dan efesien. Letakkan benda-benda yang lebih sering diakses dekat dengan kita atau anak-anak. Misalnya tas anak. Taruh di tempat yang mudah atau terjangkau mereka secara mandiri. Sehingga kita pun tidak akan repot dengan aneka permintaan, “Bun, tolong ambilin ini..” atau “Bun, aku mau ini..”
Susun juga barang di dalam koper dengan urutan dari yang mudah dan segera dibutuhkan lanjut ke barang-barang yang nanti baru diperlukan. Contoh, baju yang akan terpakai dalam waktu lebih dekat, letakkan di posisi teratas. Peralatan mandi juga letakkan di posisi mudah digapai dan dalam packing yang aman dan anti bocor.
Biasanya ketika menggunakan transportasi umum seperti pesawat atau kereta, saya juga menyiapkan satu tas hand carry atau ransel lengkap dengan keperluan 1 hari sekeluarga. Termasuk di dalamnya 1 set pakaian untuk setiap anggota keluarga, jaket, obat-obatan, peralatan kebersihan (tisu, sabun, sikat gigi), mainan, dan lainnya. Karena kita tidak pernah tahu kapan kita membutuhkan barang-barang tersebut secara mendadak.
3. Tentukan Titik-Titik Peristirahatan yang Nyaman Tiap 2 Jam Sekali
Khusus traveler yang menggunakan kendaraan pribadi, maka teman-teman bisa mulai menyusun rencana di mana-mana saja akan berhenti. Sepakati lokasinya bersama pasangan atau keluarga. Misalnya: rest area kilometer X, kota Y, dan lainnya.
Tempat beristirahat yang dituju bisa juga dijadikan menjadi tempat wisata singkat untuk disinggahi selama perjalanan loh. Misalnya, makan ayam bakar di kota A, sholat di masjid raya kota B, atau membeli camilan di alun-alun kota C. Semua pengalaman itu tentu tak kalah menarik dengan kota tujuan itu sendiri. Selain itu tentu sekaligus mencegah anak bosan di perjalanan. Yang terpenting, anak-anak pun bisa rehat sejenak sambil menjelajah dan merasakan pengalaman bermain baru dengan suasana di berbagai sudut kota lain di luar sana.
4. Membuat Games atau Permainan Selama Perjalanan
Nah, poin satu ini sangat melibatkan kreativitas kita ya para orang tua. Membuatkan anak permainan menggunakan materi atau bahan yang ada di sekitar kita. Memang hal ini kadang susah-susah gampang. Tapi kegiatan yang dilakukan bersama-sama walau hanya 10-15 menit dapat membantu menghilangkan kebosanan di kendaraan loh.
Beberapa ide permainan yang biasanya kami lakukan untuk mencegah anak bosan di perjalanan:
- Bermain ABC Lima Dasar. Teman-teman ada yang tahu? Atau mungkin namanya berbeda ya? hehehe. Yakni permainan berlomba menyebutkan nama-nama benda yang dimaksud sesuai dengan jumlah jari yang ditunjukkan masing-masing orang saat bersamaan.
- Meminta anak-anak mencari mobil, motor, atau kendaraan lainnya dengan warna yang disebutkan.
- Menemukan kata-kata yang ada pada papan petunjuk, papan nama toko, atau lainnya di sekitar jalan ketika macet.
- Mencari hewan yang dapat ditemukan atau terlihat di sepanjang jalan.
- Tebak lagu, mendongeng, dan masih banyak lagi permainan lainnya.
5. Sediakan atau Fasilitasi Tempat Istirahat yang Nyaman Bagi Anak.
Perjalanan jauh sama dengan waktu yang lama. Oleh karena itu penting menjaga stamina dan daya tahan tubuh anggota keluarga termasuk anak. Salah satu caranya adalah dengan memfasilitasi agar mereka bisa beristirahat dengan nyaman.
Orang tua bisa menyediakan bantal, selimut, atau buku kesukaan si kecil misalnya. Sehingga di saat mereka membutuhkan waktu istirahatnya, mereka tak kekurangan rasa nyaman dan dapat tidur dengan pulas
6. Pastikan Kondisi Orang Tua Juga Fit dan Bahagia
Dalam perjalanan jauh yang ditempuh melalui darat terutama, kondisi supir, pasangan, atau siapa pun yang menyetir kendaraan tak kalah penting loh. Karena gaya menyetir orang yang kelelahan atau dalam emosi tentu akan sangat mempengaruhi jalannya kendaraan. Oleh karenanya, sebagai pasangan atau teman seperjalanan, maka sewajarnya kita pun memberi perhatian pada kondisi orang yang membawa kendaraan.
Begitu juga dengan kondisi penumpang dewasa lainnya di sekitar anak. Usahakan agar semua situasi kondusif, karena ada istilah:
“Bad Mood is Contagious”
~Anonymous
Yang artinya, perasaan tidak nyaman seseorang pun bisa menular ke orang lain, termasuk anak. Usahakan agar kita pun memiliki perasaan bahagia, atau setidaknya tenang, selama perjalanan jauh, sehingga anak pun ikut tenang.
7. Jangan Terlalu Ambis. Terimalah jika Sesuatu Tidak Sesuai Rencana
Sebagai seorang yang termasuk perfeksionis sekaligus moody, maka dalam setiap perjalanan saya pun selalu belajar mengatur ekspektasi saya sendiri. Menurunkan standar dan berusaha menerima apapun yang akan ditemui nanti. Jangan terlalu ambis alias ambisius intinya hehe.
Contohnya ketika perjalanan mudik kami via darat bulan lalu. Ban mobil tiba-tiba pun kempes di tengah perjalanan. Saya pun segera berusaha tenang dan menepis rasa cemas. Karena dibanding kesal, lebih baik membantu pak suami untuk bertindak cepat kan? Setidaknya walau saya tidak bisa mengganti ban mobil, support dengan sekadar membelikan kopi, atau dukungan moril ke pak suami akan lebih membantu. Dan terbukti, kegiatan menukar ban mobil yang kempes dengan ban serep berjalan bahagia. Anak sulung pun ikut memperhatikan dan belajar membantu ayahnya. Selalu temukan hikmah dari setiap situasi.
Tenang di Perjalanan, Anak-Anak pun Senang
Selama perjalanan, mood atau suasana hati orang tua di sekitar anak menjadi cukup penting ya. Selain karena menular, suasana hati yang baik tentu akan membawa ketenangan diri, juga membuat kita mengambil keputusan-keputusan yang baik pula selama traveling. Ketika kita tenang, anak-anak pun ikut senang.
Nah, kurang lebih itulah beberapa cara yang biasanya saya lakukan untuk mencegah anak bosan di perjalanan jauh. Teman-teman ada tips lain yang biasa diterapkan? Sharing di kolom komentar yuk!
Perjalanan jauh dengan anak (kecil) sebenarnya jadi ajang pembelejaran dan belajar sabar bagi orang tuanya yah. Alhamdulillah sudah pernah mengalaminya ya, Mbak jadinya bisa berbagi kisah di blog. Semoga membantu ibu2 muda lain yang ingin beperjalanan jauh melalui blog ini.
Aamiin.. Semoga memberi manfaat ya Mbak.. Perjalanan jauh memang biasanya membawa pengalaman dan pelajaran baru untuk semua 🙂
Setuju dengan semua pointnya. Kalau orang tua senang, anak jga gembira dan Insyaallah perjalanan jadi menyenangkan. Anak akan belajar dari orang tua dalam banyak hal karena itu contohkan yang baik baik saja ya
Setuju Teh. Ada istilah, anak-anak itu peniru ulung orang tuanya. Jadi sebisa mungkin memang kita berusaha contohkan yang baik-baik ya..
Teringat lagi perjalanan saya dan kedua anak-anak ketika mudik dari Sby ke Buton, naik pesawat bertiga, di masa pandemi lagi berat-beratnya.
Anak-anak nggak bisa diam, pesawat delay, pengen ikutan guling-guling di lantai bandara rasanya, biar anak-anak tau rasanya punya emak banyak tingkah, wakakakakakak.
Tapi setuju, wajib banget dipersiapkan, bahkan ke mall aja saya banyak persiapan, apalagi perjalanan jauh 😀
Wkwkkw.. Ikutan ngakak Mbak, kebayang kalo gantian Mamak yang guling-guling di lantai bandara.. Anak-anak mesti langsung kaget.. hi3.. Toss, saya pun termasuk tim yang banyak persiapan Mbak sebenarnya..
Anak-anak dan perjalanan ini selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi kami.
Karena kami belajar berkomunikasi, belajar menahan keinginan, belajar dari apa yang dilihat saat safar.
Dan paling terasa capek kalau anak-anak masih balita. Lawat fase itu, alhamdulillah… sudah enakeun diajak travelling,
Betul Mbak.. Belajar menahan keinginan jadi salah satu kunci sukses traveling bareng anak juga ya. Hehe karena gak semua keinginan kita pun berjalan sesuai rencana. Perlu banyak kompromi menyesuaikan kondisi dan suasana hati anak juga..
Ahaaa!
Ini gagasan yang mantuull alias mantab betuull
karena memang nak kanak gampang bosyaann klo lagi ngetrip
ortu kudu antisipatif ya
Betul Mbak.. Antisipatif dan preventive itu penting ya sepertinya kalau bepergian dengan anak-anak..
Ah iya, mengajak anak perjalanannya jauh butuh persiapan ya mbak
Biar anak nggak bosan, soalnya kalau anak bosen biasanya jadi rewel di jalan
Betul Mbak, lebih baik kita repot di awal, asalkan nantinya di perjalanan lancar dan tenang ya..
Memang mood itu penting banget kalau mau mudik/perjalanan jauh ya. Kalau fisik juga penting. Kalau lagi sakit sebaiknya tunda dulu bepergiannya.
Wah iya, sepakat Mbak. Fisik memang penting diperhatikan. Kalau sudah ada tanda-tanda kurang fit dan perjalanan masih bisa ditunda, sebaiknya ditunda dulu ya..
Point no 6 ini nih yg bisa harus kita jaga.. Karna kadang kalau anak rewel, mood ortunya juga susah untuk dikendalikan.. Hehee,,
Tp kembali lagi niat kita untuk berwisata, jadi fokus aja untuk senang”.. hihii..
Setujuu, Fokus di happy-happy-nya aja ya kita hi3.. walaupun balada biasanya tetap ada, tapi setidaknya bisa diminimalisir..
Masya Allah, pas banget. Saya suka bingung dengan anak yang suka mual di jalan. Awalnya pun dia terlihat bosan. Bermain games bagus juga ya agar dia merasa fun di jalan
Iya Mbak, main games membantu sekali mencegah mereka bosan. Tapi memang kreativitas orang tua pun diuji hehehe.
Dah lama nggak melakukan perjalanan jauh dengan anak nih selama pandemi. Anak pertamaku dulu dari bayi sudah ikut jalan-jalan naik kereta naik bus. Ini anak kedua perlu diagendakan. Baca ini jadi tergerak buat otw lagi nih.
Cuss Mbak, otw lagi sama anak-anak.. Selalu seru walaupun kadang repot nan heboh. Naik kereta kayaknya asyik yaa..
Saya juga sering mengalami anak-anak bosan di perjalanan.. makanya selalu berusaha menyusun plan a, plan b dan seterusnya.
Dari semua point di atas satu lagi yang penting bagi saya adalah bawa makanan yang mencukupi.
Wah iya.. penting banget ini Mbak.. Anak-anak selalu hobi nyemil ya biasanya..
Poin nomor 3 dan 5 iyaaa banget. Dulu waktu kecil sering perjalanan darat dengan mobil pribadi dengan ortu. Di mobil dibawain bantal, kasur, mainan, permen biar gak mabuk darat. Terus kudu berhenti tiap berapa jam. Emang sih perjalanan jadi lebih lama, tapi lebih nyaman.
Mantul nih mba tips nya. Bisa aku bintangin buat kapan-kapan kalau perjalanan jauh
Memang kalau mengajak anak untuk melakukan perjalanan kita harus memiliki persiapan yang matang, juga membawa barang-barang yang bisa menghibur Selama perjalanan.. Aku biasanya membawakan buku mainan atau boneka sehingga tidak bosan dalam perjalanan
Harus pinter-pinter ortu ya untuk mengatasi kebosanan anak saat perjalanan. Untuk bawa mainan tau buku bacan juga harus melibatkan anak supaya tau keinginannya ya. PErjalanan jauh memang suka membosankan bukan cuma buat anak tapi juga orangtua jadi sama-sama harus dalam kondisi fit. Tipsnya bermanfaat banget jadi bis saling melengkapi nih
Sy ingat waktu kecil, keluarga sy liburan k jkt tp kami naik kapal laut 2 hari 2 mlm dr makassar. Biar ga bosan, org tuaku bawa bekal 2 kardus cemilan buat kami anak2nya
betul banget, kak. Tambahan lagi membawa kudapan atau makanan yang sesuai selera anak. Karena menurut saya yang penting anak senang, perut kenyang, badan bersih, maka dia akan nyaman selama perjalanan. O iya saya lebih suka perjalanan malam, karena cenderung dingin sehingga anak-anak tidak rewel karena gerah