Catatan Kajian: Kiat Sukses Mendidik Anak Masa Kini yang Berahlak dan Berprestasi
Pagi ini saya menyempatkan diri mengikuti kajian di sekolah nak bungsu. Undangan kajian ini memang sudah dilayangkan saat libur akhir semester lalu dan realisasinya adalah di hari ini, 11 Januari 2025. Narasumber yang dihadirkan adalah Ustadzah Umi Yunengsih. Beliau adalah penceramah dan pendiri Yayasan Al Ummahat di Bekasi.
Sesuai tema, kajian kali ini mengangkat kiat-kiat sukses mendidik anak di zaman sekarang agar menjadi anak-anak yang berahlak dan berprestasi. Ustadzah Umi sendiri saat ini dikaruniai enam orang anak yang telah beliau didik dan besarkan. Menurut beliau, cara terbaik mendidik anak adalah dengan memberi contoh nyata pada mereka sesuai dengan apa yang ada dalam Al Quran dan Hadist.
Baca Juga: Hakikat Akhir Zaman
Catatan Kajian: Kiat Mendidik Anak
Di awal kajian, Ustadzah Umi memaparkan bahwa membersamai, membesarkan, dan mendidik anak adalah tanggung jawab kedua orangtuanya. Kehadiran anak bisa menjadi anugerah maupun ujian. Dari Al Quran dan hadist, kisah para Nabi, sahabat-sahabat Rasul, dan orang-orang saleh terdahulu, kita bisa mempelajari bagaimana cara mendidik anak sejak kecil.
Dari Luqman Al Hakim, yang namanya tercantum sebagai salah satu surat dalam Al Quran, kita bisa belajar kiat mendidik anak yang baik. Berikut beberapa di antaranya:
1. Orangtua harus mengajarkan anaknya sejak dini untuk pandai bersyukur.
Barangsiapa yang ingin sukses di dunia dan akhirat, maka pandai-pandailah bersyukur. Sekecil apa pun nikmat yang didapat, maka bersykurlah pada ALLAH Yang Maha Kaya. Begitu juga dalam hubungan sesama manusia, jelaskan pada anak untuk senantiasa berterima kasih pada manusia bantuan yang mungkin mereka dapatkan. Namun saat kita membantu orang lain, jangan pernah mengharap balasan. Beri contoh dengan sering mengucapkan terima kasih pada anak saat mereka membantu kita, orangtuanya.
2. Jangan mencampur keimanan dengan kezoliman.
Firman ALLAH dalam surat Al An’am ayat 82 sebagai berikut:
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
QS Al An’am: 82 (https://tafsirweb.com/2206-surat-al-anam-ayat-82.html)
3. Orang tua diwajibkan untuk senantiasa berbakti kepada orang tua mereka.
Bagaimana kita memperlakukan kedua orang tua kita, kelak itu jugalah yang akan dicontoh anak-anak kita saat mereka dewasa. Birrul Walidain atau berbuat baik kepada orang tua, sesuai isi surat Luqman ayat 14.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
QS Luqman: 14 (https://tafsirweb.com/7498-surat-luqman-ayat-14.html)
Dan ketika orang tua kita telah tiada, maka kita tetap dapat berbakti dengan cara mendoakan mereka, bersedekah, menyambung silaturahim dengan teman-teman orang tua yang masih ada.
4. Laksanakan salat.
Salat adalah barometer kehidupan. Saat baik salah seseorang, maka baik pula amalan lainnya. Ciri generasi yang buruk adalah meninggalkan salat dan mengikuti hawa nafsu. Ingatkan anak saat mereka melakukan hal yang tidak baik. Tetap tegakkan amar ma’ruf nahi mungkar pada anak. Bahkan Rasul pun mencontohkan hal ini tetapi dengan cara yang baik.
Demikian sekilas catatan kajian yang saya dapat di hari yang cerah ini. Semoga kita semua dapat menjadi sebaik-baiknya orang tua saat membersamai dan mendidik anak-anak kita. Tak lupa senantiasa mendoakan agar kelak mereka menjadi putra/putri yang saleh/salehah.