Awal yang Baik (Photo: dwiputrirats - dwiputrirats)
Daily Reminder

Awal yang Baik di Hari yang Baru

Pergantian tahun Masehi dari 2024 ke 2025 ternyata bertepatan dengan masuknya bulan Rajab. Yang berarti 2 bulan lagi kita pun akan menyambut datangnya bulan Ramadhan. Walau begitu, nyatanya bulan Rajab pun memiliki keistimewaannya tersendiri. Berikut beberapa di antaranya:

  • Bulan Rajab adalah bulan di mana Rasulullah melakukan perjalanan untuk Isra Mi’raj. Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, yang kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha di langit ke 7 untuk menerima perintah salat.
  • Bulan Rajab juga kerap disebut dengan nama Al-Ashabb yang artinya mengucur. Di bulan ini kebaikan ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala mengalir deras, oleh karena itu jangan disia-siakan.
  • Ampunan ALLAH berlimpah di bulan Rajab. Dari beberapa referensi yang saya ketahui, kita dianjurkan untuk banyak-banyak memohon ampunan di bulan ini.

Begitu istimewanya bulan Rajab sehingga umat muslim pun dianjurkan untuk memperbanyak doa, ibadah, dan memohon ampunan ALLAH. Dengan datangnya bulan Rajab, umat muslim pun mulai mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan.

Selain itu, memperbaiki diri di bulan ini adalah sebuah kebaikan agar kualitas dan kuantitas ibadah kita semakin maksimal. Selain menambah amalan dan memperbaiki ibadah rutin, apa lagi yang bisa dilakukan ya di hari dan bulan Rajab ini?

Kunjungan Hewan Kecil yang Membawa Hikmah

Saya sendiri memulai awal hari ini dengan decluttering di beberapa sudut rumah. Bukan tanpa alasan, kegiatan ini sebenarnya sedikit terpaksa. Akibat terpantau ada tikus yang naik ke lantai atas di rumah, beberapa barang seperti kabel, lemari, mouse komputer pun mulai rusak karena digigit. Alhasil pak suami pun gerah dan mengajak kami semua membereskan barang-barang yang tercecer di luar tempatnya.

Sebuah kejadian yang membawa hikmah. Setengah hari pun berlalu dengan penuh manfaat hehehe. Ternyata begitu banyak barang yang sudah lama tak digunakan bahkan kini rusak karena terlampau lama dibiarkan begitu saja. Memilih dan memilah barang-barang ini menjadi sebuah keharusan nampaknya. Mana-mana saja barang yang bisa dipindahtangankan ke orang-orang yang berkenan menerimanya; Atau barang apa saja yang sudah mencapai batas usianya dan harus berakhir ke kotak sampah. Yup, saya kerap mendengar bahwa benda-benda di sekitar kita memang memiliki masa pakai.

Khusus barang yang tak lagi bisa digunakan, saat ini saya bekerja sama dengan sebuah jasa pengelolaan sampah yang bernama Armada Kemasan. Bersyukur juga karena saat ini Armada Kemasan mau menerima beragam barang-barang tak terpakai dan tak layak guna untuk diolah kembali. Sebuah solusi yang tepat guna menurut saya. Di mana persoalan sampah adalah sebuah tantangan di negeri ini.

Rumah yang Bersih: Sebuah Awal yang Baik

Selepas decluttering, entah mengapa ada perasaan lega. Melihat sudut-sudut yang kosong itu sungguh menyenangkan. Ruangan jadi terasa bersih, lapang, dan terang. Ternyata kedatangan hewan pengerat kecil itu ada untungnya juga kali ini 🙂 Kami serasa ditegur dan dipaksa untuk bebersih.

Decluttering untuk awal yang baik (Photo: RDNE Stock Project – Pexels)

Dengan kondisi rumah yang kini lebih lapang dan sepi, nyatanya melakukan banyak hal juga terasa lebih ringan dan menyenangkan. Pantas saja para influencer di luar banyak yang menganjurkan untuk rutin melakukan declutter. Sebuah kegiatan penting yang sepertinya sudah bertahun-tahun saya skip atau lewatkan karena kesibukan. Padahal dengan rutin bebersih barang-barang di rumah, hidup terasa lebih simpel. Teringat dengan sebuah quote ini:

Collect moments, not things.

Di kehidupan yang nampaknya konsumerisme sedang menjadi budaya warga dunia, mengumpulkan benda-benda yang tak dimanfaatkan dengan maksimal adalah sebuah kesia-siaan. Bayangkan kelak saat seorang manusia sudah habis jatah usianya di dunia. Apakah ada satu pun dari benda-benda tersebut yang berguna atau ikut dibawa ke dalam kubur? Duh, membayangkannya saja saya jadi bergidik.

Rasulullah pun kerap mengajarkan kita untuk hidup sederhana atau minimalis dengan memberi perumpamaan bahwa hiduplah layaknya seorang musafir. Cukupi diri dengan barang-barang yang memang penting dan bermanfaat. Dengan begitu, langkah kita pun akan terasa lebih tenang.

Baca Juga: Berburu Inspirasi Rumah Nyaman dan Estetik Sambil Kulineran di IKEA

Hari yang Baru adalah Sebuah Momen yang Tepat

Awal hari dan bulan ini adalah sebuah momen yang tepat untuk refleksi diri. Ternyata sampai di titik usia ini pun saya masih kerap melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat. Harapan bahwa awal yang baik di hari baru ini akan membawa lebih banyak berkah dan kebaikan tentu terus saya gantungkan pada Yang Mahakuasa. Semoga kelak kita semua bisa berpulang dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin.

#KLIP #SetoranJan25

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *