Hakikat Akhir Zaman, Resume Kajian UAH
Bismillahirrohmanirrohim. Mendengarkan kajian Ustadz Adi Hidayat memang harus selalu sedia pulpen dan kertas. Begitu banyak ilmu yang dijelaskan oleh beliau, disampaikan dengan sangat logis, mengacu pada Al Quran dan Hadist lengkap dengan detail seperti sejarah dan asal usul suatu perkara. Kajian beliau yang saya simak dan buat resumenya kali ini berjudul Hakikat Akhir Zaman, dari seri kajian Ramadhan bertemakan “Aku suka Ramadhan 1441H.”
Mencoba Memahami Hakikat Akhir Zaman
Di awal, Ustadz Adi menjelaskan bahwa pada setiap kajian yang akan dilakukan terhadap sebuah kitab, akan lebih baik jika tidak langsung mengacu kepada isinya. Kita diminta untuk mengerti terlebih dahulu hal-hal seperti apa arti dari judul yang telah dibuat tersebut, darimana asal usulnya, dan lain-lainnya, baru kemudian kita beranjak menuju isinya. Hal ini disebabkan karena semua hal tersebut memiliki makna, semua memiliki arti. Oleh karenanya, pada kajian terkait Hakikat Akhir Zaman ini, kita diharapkan untuk mengerti terlebih dahulu makna dari kata akhir zaman itu sendiri agar kelak bisa ditemukan persepsi yang tepat tentangnya.
Akhir adalah batas atau ujung dari sesuatu. Terhentinya aktivitas atau waktu tertentu dari penunaian aktivitas. Surah Quran yang menjelaskan tentang ini ada pada QS 2:17 (QS Al Baqarah:177).
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada ALLAH, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS Al Baqarah:177)
Ustadz Adi pun lanjut menerangkan arti dari Yaumul Akhir. Yaumul terdiri dari asal kata Yaum, yakni hari. Contoh hari yang kita kenal dan berasal dari turunan kata bahasa Arab, yakni hari ahad, yaitu hari pertama; lalu itsnainin atau Senin, yakni hari kedua; tsalasa atau Selasa, hari ketiga; arba’ah, yakni hari keempat; jumu’ah, hari Jum’at. Dan ketika hari-hari yang kita lalui itu berhenti, itulah yang lalu disebut sebagai yaumul akhir atau berhentinya hari.
Semua Ada di Dalam Al Quran
Al Quran memberikan secara detail apa yang harus dilakukan pada setiap waktu. Karena kelak kita akan diminta pertanggungjawaban atas apapun yang kita lakukan di dunia ini. Seperti yang tercantum dalam QS 31:34 (QS Luqman:34). Hal ini menunjukkan bahwa Al Quran adalah nyata dari ALLAH, di mana semua panduan kehidupan ada di dalamnya.
“Sesungguhnya ALLAH, hanya pada sisiNYA sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Luqman:34)
Begitu juga tentang Hakikat Akhir Zaman, semua ada di dalam Al Quran.
Definisi Kata Zaman
Terkait kata Zaman, sebagian orang mengaitkan kata zaman dengan waktu. Lalu apa yang membedakan zaman dengan waktu? Zaman menunjuk kepada waktu yang sifatnya masih luas dan umum.
Mengacu pada Hadist Riwayat Al Bukhari, dalam kitab sahih Al Maghazi Bab tentang Firman ALLAH Subhana wa Ta’ala no. 4406-4407, dirawi dari Sahabat Abu Bakar RA dari Nabi Salallahu Alaihi Wassalam berkata, “Sungguh waktu yang telah ALLAH bukakan di alam semesta untuk kita lalui dalam kehidupan kita, terus akan berputar, telah ditetapkan sejak diciptakannya langit dan bumi.. Dan terus akan berputar dalam setahun, 12 bulan.” Dan dalam Al Quran sendiri hal ini diterangkan dengan jelas pada QS 9:36 (QS At Taubah:36). Kedua bukti ini kemudian juga menunjukkan bahwa pada 15 abad yang lalu, sebelum pengetahuan berkembang, Rasul sudah menjelaskan bahwa dalam 1 tahun terdiri dari 12 bulan dan juga menerangkan tentang 4 bulan haram.
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi ALLAH adalah dua belas bulan, dalam ketetapan ALLAH di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwa ALLAH beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS At Taubah:36)
Al Quran Pedoman Kehidupan
ALLAH menjadikan Al Quran sebagai pedoman dalam kehidupan, dimana semua aspek kehidupan manusia ada di dalamnya. Sifat pedoman adalah isinya jelas. Hal ini dijabarkan di dalam QS 2:185 (QS Al Baqarah:185).
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS Al Baqarah:185)
Jangan Biarkan Waktu Terbuang Sia-Sia
Ketika berbicara tentang waktu, ALLAH memberikan pedoman yang sangat jelas dan menurunkan turunan-turunan dari kata zaman itu sendiri. Seakan-akan menunjukkan agar lebih terukur aktivitas kita dalam mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat. Maka dari itu, janganlah kita membiarkan hidup kita berputar begitu saja tanpa makna.
Kata zaman sendiri jika dibatasi oleh panjang atau pendek, maka akan berubah menjadi waktu. Waktu yang terkait dengan kehidupan atau batas hidup manusia, maka disebut dengan ajal. Setiap manusia memiliki batas waktu hidup. Sekaya apapun manusia, tak ada yang bisa memakai kain kafannya sendiri ketika wafat, tidak ada yang bisa mengubur dirinya sendiri. Jadi tak ada gunanya bekerja keras dari malam hingga malam, mengumpulkan harta setiap hari, berbuat buruk, dan lainnya, karena kelak kita akan pulang juga dan mempertanggungjawabkan semuanya. Jika telah tiba saatnya ajal dan malaikat maut datang menjemput, maka tak akan bisa dimajukan atau dimundurkan. Salah satu acuan yang menerangkan tentang malaikat maut ada pada QS 32:11 (QS As Sajdah:11).
Terkait ajal, ALLAH juga menjelaskan isyarat agar manusia hidup tenang, agar ketika pulang pun dalam keadaan tenang, yakni mengacu pada QS 89:27-30 (QS Al Fajr:27-30).
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaยดah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS Al Fajr:27-30)
Jaga Diri agar Selalu Dalam Keadaan Baik
Poin terakhir dalam kajian ini, Ustadz Adi kemudian menjelaskan mengenai umur. Apakah umur? Umur adalah cara mengisi waktu. Kita harus selalu menjaga agar diri dan umur kita senantiasa dalam keadaan baik. Contohnya, jagalah mata dan jangan digunakan melihat yang buruk, jaga telinga, jaga mulut, janganlah melakukan ghibah. Jika kita tak mampu berkata baik, lebih baik diam.
Begitu jelasnya Al Quran, hingga semua panduan hidup dari ujung kaki hingga kepala pun diatur di dalamnya. Oleh karena itu, sepanjang hidup kita, gunakanlah selalu untuk yang bermanfaat. Terutama bagi kita yang hidup di akhir zaman.
Catatan: Kajian ini masih akan berlanjut pada sesi berikutnya.
#kajianonline #resumekajian #dakwah #bloggerbengkeldiri #resumekajianustadzadihidayat
masyaallah sangat mengena sebagai remender ke diri sendiri, terima kasih sharingnya mba ๐
Sama2 ya Mba.. ini reminder utk saya terutama yang masih sering salah prioritas..hix
MasyaAllah, terimakasih sharingnya ,ba
Sama2 Mbaa.. ๐
Masyaallah pembahasannya seru banget nih.
Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang merugi. Aamiin
Aamiin Allahumma Aamiin.. setuju mba..
Mbak, makasih loh dah dibuatin catatannya๐๐ ngikutin program ini jg tp ya ituuu ga sedia pulpen kertas hehehe
iya mba.. kalau menyimak kajian beliau, harus ditonton beberapa kali dan serius.. MasyaAllah ..
MasyaAllah, terimakasih atas sharingnya mba ๐
sama2 ya mba..๐
Remindernyaaa โค๏ธ
Penasaran lanjutannya mba hehe
hehehe iya mbaa ..
Tos mba, saya jga suka kajian ustadz Adi Hidayat
Toss mba..๐
makasih remindernya mbaaak, semoga kita ngga termasuk yang menyiakan-nyiakan umur dan merugi :”
Aamiin Allahumma Aamiin mba..
MasyaaAllah….semoga bisa mengisi waktu dengan lebih baik lg
Thanks resumenya…jd pengingat๐
Betul mba, mengingatkan diri saya sendiri terutama..hix..
SETUJU mba.. harus ada kertas dan pulpen, dan lebih enak lagi klo gak live.. jadi bisa di mundurin klo ada yang kurang jelas..
Soal UMUR ini ternyata banyak yang salah kaprah yaa
Jazakillah khair atas sharing nya mba
Betul mba.. ini pun saya buat resumenya bolak balik maju mundur liat rekamannya.. wa Jazakillah khair mba..
Terimakasih sharingnya Mba ๐
sama2 ya mba..๐
Jazakillah khairan katsiran sharingnya mba ๐
wa Jazakillah khair mba.. ๐
Masya Allah. Semoga kita termasuk orang2 yang yakin dan tidak mengingkari tanda-tanda Kebesaran Allah. Memanfaatkan waktu, usia dalam hidup ini dengan sebaiknya. Aamiin
Aamiin Allahumma aamiin.. Setuju Umm.. Semoga kita bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan sebermanfaat mungkin..
MasyaAllah…. kembali diingatkan โค๏ธ
โค
MasyaAllah trimakasih sharingnya mba.. tampaknya seru sekali smoga kita tidak termasuk orang yang merugi.. aamiin..
Jzk ya Mba atas sharingnya.
Jazaakillahu khairan sharingnya. Semangat memaksimalkan waktu sebaik-baiknya
aku suka sekali dengan kajian ust adi hidayat ^^ selalu merinding sama QS Al Fajr:27-30 itu
Terima kasih sharingnya Mba..
sama2 mba.. ๐
Terima kasih sharing sekaligus remindernya mbaa, semoga bisa memanajemen waktu lebih baik lagi.
Aamiin.. mari kita berjuang mbaa..