Daily Reminder

Ramadhan 1441 Hijriah Di Rumah Saja

Tak terasa bulan Ramadhan sudah memasuki hari ke 8. Pertanyaannya, sudahkah kita memanfaatkan waktu sebaik mungkin di 7 hari kemarin? Di bulan yang suci ini, di mana Rahmat ALLAH beserta ampunan-NYA begitu berlimpah, apa betul waktu yang ada mau kita sia-siakan begitu saja?

Ramadhan di Kala Pandemi

Ujian berat sedang melanda dunia termasuk negeri kita tercinta. Pandemi karena virus Covid-19 memaksa semua orang untuk tinggal di rumah, mengurangi bepergian keluar. Rumah Sakit penuh, tempat-tempat umum dan hiburan ditutup, sebagian orang kehilangan pekerjaan, dan bermacam-macam isu sosial lainnya pun menyusul.

Begitu banyak cobaan dan kejadian, apa iya Ramadhan tahun ini akan kita lewati seperti yang lalu-lalu saja? Hanya diisi dengan rutinitas harian, menonton rangkaian film seri, berbelanja online, sehingga tak ada yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Apa yakin tahun depan masih ada kesempatan untuk kita bertemu kembali dengan Ramadhan? Astaghfirullah, cemas rasanya membayangkan pertanyaan-pertanyaan tadi. Termenung menatap dosa dan lalai di masa lampau.

OK, masih ada 22 hari lagi untuk dikejar. Produktivitas diri harus segera ditingkatkan walau dalam kondisi berpuasa. Tentunya produktivitas tidak harus selalu berkaitan dengan materi, memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan ibadah, mencari dan menyalurkan ilmu, juga berbagai kebaikan lainnya pun termasuk dalam bagian. Tekadkan hanya karena ALLAH.

Beberapa Hal yang Perlu Diprioritaskan Selama Ramadhan

Bismillah. Sekarang mari kita coba merinci beberapa hal yang mungkin bisa diprioritaskan guna mengisi waktu tersisa, di antaranya:

1. Membaca Al Quran, apakah itu 1 juz, 5 lembar, 1 lembar setiap harinya. Al Quran tetaplah utama untuk dibaca dan diulang di sisa hari yang ada.

Hari Jumat, jangan lupa baca Al Kahfi ya.

2. Menjauhi cobaan intip mengintip berita di media sosial. Perbanyak mencari informasi yang positif saja seperti mendengarkan kajian online, mencari tahu apakah ada orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan bantuan, dan sebagainya. Atau jika waktu terbatas, kita dapat juga mencari informasi untuk berdonasi melalui lembaga-lembaga kemanusiaan seperti ACT dan Dompet Dhuafa.

3. Berbagai pekerjaan rutin rumah tangga seperti memasak, mencuci, menyetrika, membersihkan rumah tetap dilakukan. Pun jika ada beberapa hal yang tak sempurna dikerjakan, selama tak mengganggu keseharian, masih bisa ditunda. Prioritas utama di bulan ini adalah ibadah.

4. Jika kita masih harus bekerja atau menjalankan usaha online dari rumah, baiknya buat alokasi waktu segera untuk mengerjakannya. Berada di rumah sering membuat kita lupa waktu dan akhirnya pekerjaan lain pun terbengkalai.

5. Membuat jadwal kegiatan anak. Bagi anak usia 7 tahun ke atas, diskusikan kegiatan yang akan dilakukannya selama bulan Ramadhan ini dan tempel jadwal tersebut di tempat yang mudah terlihat olehnya.

Jadwal harian ala anak sulung.

Bagaimana dengan Anak Balita?

Sedangkan untuk balita, orang tua sebaiknya merencanakan kegiatan harian yang akan dilakukan, seperti mengadakan hari melukis, hari membaca, dan lainnya. Hal ini akan membuat kita tetap fokus dan tak mudah tergoda dengan memberikan gadget pada anak. Beberapa ide untuk kegiatan anak dapat dilihat di IG @chaisplay, mendownload aplikasi Let’s Read, menonton serial Nussa Rara, Omar Hana, Diva the Series, dan lainnya.

Mengerjakan buku mewarnai

Ternyata jika dibuat daftarnya, banyak sekali hal yang bisa kita lakukan selama Ramadhan ini dari rumah saja ya. Kewajiban berpuasa pun bukan alasan mengurangi kegiatan-kegiatan positif tersebut. Dengan berada di rumah saja, pikiran kita tak perlu lagi dibebani dengan jadwal-jadwal berbuka puasa di mall, berburu baju lebaran, dan hal-hal lain yang mungkin akan mengurangi fokus kita akan makna bulan yang penuh berkah ini.

Semoga sisa waktu yang ada dapat kita manfaatkan sebaik mungkin. Dan tak lupa untuk terus mengharap kemudahan dan Ridho dari ALLAH Subhanahu wa ta’ala ketika menjalaninya.

#blogging #ramadhan #bloggingbengkeldiri #produktivitasramadhan

46 thoughts on “Ramadhan 1441 Hijriah Di Rumah Saja

  1. Alhamdulillah.. setiap kejadian Allah pasti memberikan hikmah.. seperti masa wabah seperti ini.. alhamdulillah jd bisa membersamai putra putri dirumah…

  2. poin 5 ini yang saya lakukan, sejak pandemik pastinya saya di paksa jadi kreatif berhubung anak belum sekolah juga, tapi bundanya harus WFH, mau ga mau anaknya harus di kasih kegitan biar kondusif saat bundanya bekerja… tetap semangat ya bundaa

    1. πŸ˜† Bukan rapi mba.. sebenarnya karena kurang kreatif saya.nya hehe Sebenarnya mau dibuat lebih variatif dan detail, tapi apa daya..hehe Mungkin untuk jadwal berikutnya..

  3. MaasyaaAllah….. Jadwal anaknya inspiratif mbak.. Dan setuju, hikmah di balik #dirumahsaja ini tak repot dengan jadwal buber diluar & berburu baju lebaran.

  4. Mba, kalau caranya buat membuat jadwal yang sesuai dengan anak diatas 7 tahun tapi dianya paling ngga bisa dirumah karena dia kalo ngga bersosialisasi malah jadi emosi terus dan kalo di suruh belajar harus nunggu mood bagus itu gimana ya Mba?

    1. Kalau menurut saya, dibuat sefleksibel mungkin sesuai anaknya saja Mba.. Dan baiknya ketika membuat jadwal, tetap bersama anak, agar anak ikut belajar bertanggung jawab.. Untuk anak yang senang bersosialisasi misalnya, mungkin bisa dibuat lebih banyak porsi di luar rumahnya, atau bisa juga dibuat jadwal dengan reward2 kecil contohnya: jika sudah menyelesaikan tugas, bisa bermain di luar selama beberapa saat..

  5. Bener Mba, setiap bulan puasa pasti riweh dgn mau bukber dimana, Alhasil magriban telat taraweh lewat jg. Hikmahnya ramadhan kali bs fokus sm ibdah ya.. Makasih mba tulisanx bermanfaat.

  6. Bener Mba, setiap bulan puasa pasti riweh dgn mau bukber dimana, Alhasil magriban telat taraweh lewat jg. Hikmahnya ramadhan kali bs fokus sm ibdah ya.. Makasih mba tulisanx bermanfaat.

  7. Aamiin. Semoga target di bulan suci ini tercapai ya. Optimalkan ikhtiar agar berjalan lancar. Btw, jadwal untuk anak ini kadang yg tidak konsisten terkhusus para balita, bismillah ya kita semua dimampukan. Aamiin πŸ˜„

  8. Masyaa Allah, terima kasih sharingnya mba. Semoga bisa meneladani produktivitasnya, terkait mengasuh anak juga di kemudian hari nanti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *