Daily Reminder

Tidak Mau ke Sekolah

Sudah hampir dua minggu ini Adek, usia 4 tahun, tidak mau ke sekolah. Adek yang saat ini duduk di TK A, setiap pagi ketika waktunya berangkat sekolah, selalu mengeluh sakit perut.

Anak tidak mau ke sekolah?
Anak tidak mau ke sekolah? (Picture by Keira Burton – Pexels in Canva)

Di minggu pertama, Bunda sempat berpikir mungkin perut Adek memang bermasalah, sehingga kami pun pergi ke dokter. Kami bahkan sempat kalang kabut karena Ibu dokter ikut khawatir kalau Adek memiliki usus buntu kronis, yakni gejala usus buntu pada tahapan pertengahan atau baru mulai meradang. Alhasil kami pun harus bolak balik untuk memeriksakan Adek, dari prosedur USG hingga konsultasi ke dokter bedah anak. Namun Alhamdulillah, hasilnya bukanlah usus buntu. Perkiraan akhir dokter akhirnya bergeser menjadi adanya salah makan. Bisa jadi karena Adek pernah makan makanan yang kurang higienis, terkena bakteri, dan lainnya. “Baiknya kondisi ini diawasi saja dulu”, kata Pak Dokter bedah anak. Setidaknya pernyataan ini membuat perasaan kami cukup lega, mengingat tidak ada tindakan serius yang perlu diambil.

Mencari Tahu Penyebab Tidak Mau ke Sekolah

Eh, berarti penyebab mogok sekolahnya belum juga jelas donk? Karena di minggu berikutnya nyatanya Adek masih juga sering sakit perut. Yang ketika diperhatikan, timbul ketika mau berangkat sekolah. Adek yang biasanya senang diantar Abi-nya naik motor ke sekolah, sekarang hanya mau berangkat diantar Bunda dengan mobil. Dan sesampainya di depan sekolah pun Adek berubah murung, kurang percaya diri, dan ogah-ogahan untuk turun dari mobil. Segala macam jurus bujuk rayu, jajanan, makanan, deep talk tentang apa yang mengganggunya tak juga ditanggapi. Duh, Bunda ikut sedih rasanya belum bisa mengerti kegundahan Adek.

Setelah beberapa kali coba dikorek-korek, diinterogasi ala Bunda, akhirnya Adek memberi sedikit clue alias petunjuk. Ada beberapa teman laki-laki di kelasnya yang kurang membuatnya nyaman. Di antaranya ada yang pernah meminta makanannya tanpa izin, merebut kursinya di kelas, sampai bercanda dengan teman lainnya yang menurut Adek terlalu kasar. Bunda pun segera menginfokan ke Ibu Guru kelas Adek, dan beliau Alhamdulillah sangat kooperatif. Setiap Adek datang siang, Ibu Guru tak sungkan menggendongnya terlebih dulu sampai Adek merasa nyaman. Beberapa kali Adek juga diberi penjelasan bahwa teman-temannya tidak bermaksud ‘nakal’ seperti yang dipikirannya. Selama beberapa hari Bunda tetap mengantar Adek sekolah sampai ke depan kelasnya hingga ia benar-benar yakin dan merasa nyaman berada disana. Ketika pulang sekolah, Bunda harus rajin mengabsen cerita Adek dengan teman-temannya. Apakah masih ada yang membuatnya tidak sreg atau lainnya.

Mulai Kooperatif, Bunda pun Ikut Introspeksi Diri

Setelah beberapa hari, Alhamdulillah Adek sudah mulai mau normal bersekolah. Memang terkadang masih ada perasaan malas dan takut terlihat dari ekspresinya. Bunda pun masih sering menjelaskan apa saja yang perlu dilakukannya apabila ada yang membuatnya tidak nyaman. Meminta Adek untuk lapor kepada Ibu Guru atau teman yang ia senangi jika bertemu masalah. Dan di luar itu, Bunda pun ikut instropeksi diri. Mencari tahu apa saja kekurangan Bunda selama membesarkan Adek yang mungkin ikut andil menumbuhkan rasa kurang percaya diri pada Adek.

Belajar Mengerti Diri Anak Bungsu

Setelah beberapa kali muhasabah diri, Bunda akhirnya mulai mengerti. Sebagai seorang yang tidak suka menghadapi atau bertemu konflik, ditambah lagi berkepribadian pencemas, mungkin secara tak sadar Bunda juga pernah menunjukkan dan mencontohkan reaksi yang salah ketika menghadapi masalah seperti Adek. Sehingga mungkin inilah satu hal yang ikut menyumbangkan sebab munculnya sikap pencemas Adek. Haduuuh maafkan Bunda ya, Dek. Bunda insyaAllah akan terus berusaha menjadi orang yang lebih baik, lebih percaya diri lagi. Dan semoga ALLAH memudahkan usaha perbaikan kelemahan-kelemahan diri Bunda sehingga kedepannya Bunda bisa menjadi role model yang lebih baik untuk Adek. Aamiin..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *